Mungkin untuk pertama kali dalam sejarah
perpolitikkan di Indonesia, sebuah konggres yang bukan mengatasnamakan
partai politik tertentu akan diselenggarakan oleh rakyat sendiri untuk
mengusung calon Presiden RI. Seperti dilansir Tribun News,
sebuah konggres akan diselenggarakan di Bandung, Jabar pada 15 Juni
2013. Konggres ini disebut sebagai Konggres Relawan Jokowi Sedunia.
Artinya, siapa pun yang mencintai dan mendukung Jokowi untuk menjadi
Capres 2014 boleh mendaftarkan diri dan menghadiri konggres ini.
Latar belakang konggres ini bertolak
dari keprihatinan rakyat atas calon-calon presiden yang muncul
belakangan ini hanyalah tokoh-tokoh lama yang diibaratkan dengan “lagu
lama” dan “kaset kusut.” Jokowi adalah calon alternatif potensial yang
diharapkan oleh para peserta konggres ini menjadi “penyanyi baru” dalam
pentas perpolitikkan nasional.
Karena disebut sebagai Konggres Relawan
Jokowi, maka pendanaan pun tidak melalui sponsor baik partai politik
maupun Jokowi. Artinya, pendanaan murni dari swadaya para sukarelawan
yang merasa bahwa Jokowi harus didukung menuju RI 1 pada 2014 mendatang.
Ternyata sudah sekitar 670 orang dari Indonesia dan mancanegara (Amerika Serikat, Arab Saudi, Belgia, Taiwan, Kanada, dan Australia) yang telah mendaftarkan diri untuk mengikuti Konggres, seperti yang diakui penggagas Konggres ini, Effendi
Saman. Bahkan pendaftaran masih dibuka bagi masyarakat Indonesia baik
yang berdomisili di Indonesia maupun mancanegara. Ini daftar nomor
kontak yang bisa dihubungi jika para Kompasianer berminat mengikuti
Konggres ini pada 15 Juni mendatang: 0813 9539 1357, 0812 2475 9690, dan 0821 5906 0922, atau PIN 235ee060 BlackBerry Messenger.
Rupanya gerakan kerakyatan untuk
mengusung Joko Widodo segera menjadi Capres 2014 sudah mulai
takterbendung. Ketokohan dan model kepemimpinan Jokowi menjadi oase di
tengah kesadaran akan krisis kepemimpinan teladan yang mendera republik
belakangan ini. Tidak menutup kemungkinan bahwa aksi-aksi semacam ini
akan kian gencar dilakukan oleh rakyat menjelang 2014.
Apakah Jokowi akan bersedia menerima
hasil rekomendasi para peserta Konggres yang tidak mengatasnamakan
partai politik tertentu? Akankah PDIP melihat konggres ini sebagai
sebuah peluang ataukah sebagai sebuah tindakan pengondisian kebijakkan
internal partai untuk menjawab kerinduan rakyat demi kepentingan politik
praktis? Berhasilkah para peserta konggres dan para sukarelawan dunia
menjadikan Jokowi sebagai capres 2014 jika tidak ada satu partai politik
pun yang bersedia mengusung Jokowi?
Sumber: Tribunnews.com
0 komentar:
Posting Komentar