Ketum Sekber JN Apresiasi Keputusan Presiden Memberhentikan Dengan Hormat Menteri ESDM Arcandra Tahar

Setelah beberapa hari menjadi polemik di media sosial mengenai status kewarganegaraan Menteri ESDM Arcandra Tahar, Presiden  Jokowi akhirnya mengambil langkah untuk memberhentikan dengan hormat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar, Keputusan tersebut diumumkan pada hari Senin (15/8/2016) malam.

Seperti diketahui bahwa Menteri Archandra ternyata memiliki status kewarganegraraan ganda. Beliau memiliki Paspor Amerika sedangkan Paspor Indonesianya juga masih berlaku dan belum di cabut. Dengan demikian terjadi polemik dimedia yang menuding Jokowi telah melantik warga negara Amerika untuk menjadi salah satu menterinya dan hal ini banyak dikaitkan untuk mengamankan posisi Freeport dan membawa misi kepentingan Amerika.

Menyikapi polemik yang berkembang tersebut, Presiden memutuskan untuk memberhentikan dengan hormat Bapak Arcandra Tahar dari posisi Menteri ESDM. Sebagai penggantinya, Presiden Jokowi menunjuk Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan sebagi pejabat sementara sampai adanya penetapan atau pengangkatan menteri ESDM definitif.

Seiring dengan peristiwa tersebut, Ketua umum Sekber JN, Bayutami Samy Amalia mengapresiasi keputusan politik Presiden Jokowi yang mengambil langkah cepat dalam menjaga stabilitas politik. Dengan pemberhentian Arcandra Tahar dari jabatannya sebagai menteri ESDM ini diharapkan akan menjadi pelajaran agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi dengan menyeleksi lebih teliti calon pejabat publik yang akan ditunjuk dan jika perlu dilakukan fit and proper test terlebih dahulu.

Dengan pemberhentian Bapak Archandra ini sekaligus menjadi Menteri dengan masa jabatan tercepat di dunia yakni hanya 20 hari. Sebetulnya prestasi beliau dalam bidang pertambangan, patut dibanggakan, karena merupakan orang Indonesia yang memegang 2 paten Internasional di bidang pengeboran minyak lepas pantai, akan tetapi polemik yang berkembang dapat menimbulkan kegaduhan-kegaduhan baru yang dapat mengganggu kinerja kabinet kerja. Kapan bisa kerja jika terus-menerus gaduh.